"Kondisi seperti ini mirip pada 1998, tapi intensitasnya jauh lebih tinggi. Bisa dikatakan 2010 ini unik sekali karena lebih ekstrem," kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Soeroso Hadiyanto di Jakarta, Rabu.
Menurut Soeroso, fenomena ini bukan terjadi secara periodik dalam 12 tahun sebab sebelum 1998 tidak terjadi cuaca seekstrem 2010. Dikatakannya hal itu terjadi tergantung fenomena global yaitu arah angin maupun curah hujan.
"Saya tidak bisa mengatakan kalau ini sebuah fenomena periodik karena sangat tergantung dari tekanan udara, curah hujan dan lainnya," tambahnya.
